Deskripsi

Bolehkah bertawassul melalui Nabi atau para wali? Bolehkah meminta kepada Nabi agar beliau berdoa kepada Allah untuk kebaikan kita dari dalam kuburnya?

Saat pertanyaan ini dijawab dengan tidak boleh, seringkali akan muncul keberatan seperti, “Bukankah orang-orang yang mati syahid itu hidup dan diberikan rizki di dalam kuburnya, apalagi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam?” Keberatan semacam ini sering kita dengar dari sebagian kaum muslimin, bahkan yang mengaku sebagai Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Namun, jika kita telaah dengan hati yang ikhlas dan kejujuran ilmiyah, kita akan menemukan bahwa bertawassul melalui dzat dan kedudukan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, atau meminta beliau untuk berdoa kepada Allah, adalah bid’ah dan bisa mengantarkan kepada kesyirikan. Tentu saja, ini dalam rangka saling menasihati di jalan Allah.

Penulis buku ini mengulas berbagai jenis tawassul yang dilarang dengan detil, disertai dengan dalil-dalil dan pendapat ulama-ulama Ahlus Sunnah. Selain itu, penulis juga memberikan penjelasan mengenai tawassul yang disyariatkan dan dibolehkan serta memberikan solusi dengan berbagai fatwa yang berkaitan dengan tema ini. Buku ini merupakan jawaban yang sangat urgen dan menyeluruh terkait kegamangan masalah tawassul.